NTP Provinsi Lampung April 2009 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 110,65 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 93,42 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 106,02 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,34 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 116,71 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 106,42, yang mengalami kenaikan 0,75 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 105,63.
Kenaikan NTP sebesar 0,75 persen tersebut terjadi karena tingginya penurunan indeks yang dibayar petani sebesar 0,99 persen, sementara indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. Komoditas yang memicu turunnya indeks yang dibayar petani Provinsi Lampung bulan April 2009 khususnya adalah turunnya harga komoditas beras, ketela rambat, ikan selar, ikan kembung dan sayuran.
Bila NTP per subsektor bulan April 2009 dibandingkan dengan Maret 2009, terlihat bahwa tiga dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman padi dan palawija (1,55%), peternakan (1,43%), dan perikanan (1,15%). Sementara dua subsektor lainnya, yaitu subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,37 dan 0,99 persen.
Dari 32 Provinsi yang dilaporkan pada April 2009, sebanyak 18 provinsi mengalami kenaikan indeks dan 14 provinsi mengalami penurunan indeks. Kenaikan tertinggi NTP April 2009 terjadi di Provinsi Jambi yaitu sebesar 2,26 persen, karena kenaikan harga yang diterima petani pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kepulauan Riau yaitu turun sebesar 2,92 persen, karena turunnya harga yang diterima petani pada subsektor perikanan, hortikultura, dan tanaman perkebunan rakyat.
Pada April 2009, terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 1,37 persen karenaturunnya indeks harga di tiga kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan (3,03%), sandang (0,02%), serta transportasi dan komunikasi (0,82%). Sementara tiga kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu makanan jadi (0,43%), perumahan (1,28%), serta kesehatan (1,16%). Satu kelompok lainnya yaitu pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan.