Februari 2011, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau dan kelompok kesehatan memberikan andil yang paling besar dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung. Sementara kelompok bahan makanan yang pada bulan Januari 2011 sebagai kelompok penyumbang terbesar, Februari 2011 ini menempati peringkat keempat. Kenaikan harga berbagai komoditi di ketiga kelompok ini dan sebagian di dalam kelompok lain membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,70 persen.
Sebanyak empat kelompok pada bulan Februari 2011 mengalami kenaikan indeks. Dua kelompok yang memberikan andil yang paling dominan terjadinya inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditi seperti rokok kretek, rokok putih, dan bubur; dan kelompok kesehatan yang disebabkan oleh kenaikan tarif rumah sakit. Sedangkan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar, komoditi yang paling dominan adalah kontrak rumah dan batu bata. Inflasi di Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke 9 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Sebanyak 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,75 persen, sedangkan deflasi terbesar terjadi di Sumenep sebesar 0,80 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan 0,55 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,10 persen, perumahan 0,67 persen, dan kesehatan 6,55 persen. Adapun kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan, tidak mengalami perubahan indeks, sementara kelompok sandang mengalami penurunan indeks 0,84 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tarif rumah sakit, rokok kretek filter, kontrak rumah, batu bata, kelapa, ikan tongkol, rokok kretek, ikan kembung, bawang merah, dan bubur. Inflasi tahun kalender (point to point) Februari 2011 yaitu 1,53 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) Kota Bandar Lampung sebesar 10,49 persen.