NTP Provinsi Lampung Juli 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 133,59 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 110,24 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 123,28 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 106,39 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,54 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 123,51.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga gabah dan jagung serta naiknya harga pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat seperti kopi dan lada, menjadikan NTP Lampung naik 0,69 persen dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan Juli 2011 dibandingkan dengan Juni 2011, terlihat bahwa tiga subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman pangan naik 1,15 persen, sub sektor tanaman hortikultura naik 0,26 persen, dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 0,56 persen. Sementara itu, dua sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor peternakan yang turun 0,40 persen dan sub sektor perikanan turun 0,18 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 13 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 19 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Banten yaitu 0,74 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani hanya naik 0,40 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,14 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu yang turun sebesar 1,39 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,88 persen sementara harga yang diterima petani hanya turun 0,51 persen.
Juli 2011 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,74 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan, dan didukung oleh naiknya seluruh indeks. Inflasi yang cukup tinggi memang biasa terjadi menjelang datangnya bulan suci ramadhan hingga hari raya Idul Fitr