Tanggal Rilis | : | 2 Juli 2012 |
Ukuran File | : | 0.25 MB |
Abstraksi
Jumlah penduduk miskin di Lampung pada Maret 2012 mencapai 1.253,834 ribu orang (16,18 persen), berkurang 44,9 ribu orang (0,75 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 1.298,707 ribu orang (16,93 persen).Selama periode Maret 2011-Maret 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 2,9 ribu orang (dari 241,94 ribu orang pada Maret 2011 menjadi 239,07 ribu orang pada Maret 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 42,0 ribu orang (dari 1.056,77 ribu orang pada Maret 2011 menjadi 1.014,77 ribu orang pada Maret 2012).Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2011 sebesar 12,27 persen, menurun menjadi 12,00 persen pada Maret 2012. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 18,54 persen pada Maret 2011 menjadi 17,63 persen pada Maret 2012.Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 76,20 persen, tidak jauh berbeda dengan Maret 2011 yang sebesar 76,02 persen.Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan tempe. Sedangkan, komodoti yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perdesaan adalah beras, gula pasir, rokok kretek filter dan telur ayam ras. Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah perumahan, begitu pula di daerah perdesaan.Pada periode Maret 2011-Maret 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.