NTP Provinsi Lampung Februari 2012 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 134,16 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 112,75 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 126,57 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,48 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 113,80 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 124,69.
Naiknya harga pada sub sektor perkebunan rakyat seperti harga kopi ,coklat dan karet serta naiknya harga pada sub sektor peternakan seperti daging sapi , ayam dan telur, menjadikan NTP Lampung naik 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya.
Dibandingkan dengan Januari 2012, terlihat bahwa tiga subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman hortikultura yang naik 0,28 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,18 persen, sub sektor peternakan naik 0,54 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman padi dan palawija yang turun 0,40 persen dan sub sektor perikanan turun 0,39 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 10 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 22 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu 1,13 persen, hal ini disebabkan karena harga yang diterima petani naik 1,20 persen sedangkan harga yang dibayar petani naik 0,07 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur yang turun sebesar 1,39 persen, karena harga yang dibayar petani naik 0,51 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,88 persen.
Februari 2012 terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,12 persen. Deflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan, transportasi dan komunikasi, serta naiknya indeks pada kelompok yang lain.