Juni 2012, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi seperti bulan sebelumnya. Kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok sandang; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan tidak memberikan andil inflasi Juni 2012. Kenaikan harga berbagai komoditi di enam kelompok pengeluaran tersebut membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,79 persen.
Enam kelompok pengeluaran pada bulan Juni 2012 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan inflasi dan satu kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi di Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke 26 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 66 kota, seluruhnya mengalami inflasi, inflasi tinggi terjadi di Ambon 2,39 persen, Manokwari 2,05 persen, dan Sibolga 2,02 persen, sedangkan inflasi rendah terjadi di Bima sebesar 0,07 persen dan Pontianak 0,13 persen.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan naik 2,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,71 persen; kelompok kesehatan naik 0,22 persen; kelompok sandang naik 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,11 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,09 persen. Sementara kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya bawang putih, cabe merah, roti manis, gula pasir, cumi-cumi segar, tomat sayur, jeruk, daging ayam ras, telur ayam ras, dan tomat buah. Inflasi tahun kalender (point to point) Juni 2012 Kota Bandar Lampung adalah sebesar 1,67 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) Juni 2012 sebesar 4,66 persen.