Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2013 |
Ukuran File | : | 0.62 MB |
Abstraksi
Kota Bandar Lampung, pada awal tahun ini mengalami inflasi sebesar 1,00 persen. Ada enam kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok kesehatan; kelompok sandang; kelompok perumahan, air, lisrik, gas dan bahan bakar; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan. Sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil.
Enam kelompok pengeluaran pada bulan Januari 2013 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan inflasi. Inflasi di Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-42 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 66 kota, 62 kota mengalami inflasi dan hanya 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 3,78 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami oleh Kota Sorong sebesar 0,98 persen, sementara deflasi rendah dialami Kota Ternate sebesar 0,20 persen.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang naik 3,35 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,26 persen; kelompok kesehatan naik 0,25 persen; dan kelompok sandang naik 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,01 persen. Sementara kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya bawang putih, beras, tomat sayur, cabe merah, ikan kembung segar, sawi hijau, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat buah, batu, dan bawang merah. Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) dan inflasi year on year (yoy) Kota Bandar Lampung pada Januari 2013 adalah masing-masing sebesar 1,00 persen dan 4,69 persen.