Tanggal Rilis | : | 1 April 2013 |
Ukuran File | : | 0.59 MB |
Abstraksi
Seperti bulan sebelumnya, Kota Bandar Lampung pada Maret ini masih mengalami inflasi. Ada lima kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Sementara kelompok sandang dan kelompok kesehatan memberikan andil negatif atau menahan laju inflasi. Perubahan harga pada tujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,97 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya bawang merah, bawang putih, sate, nasi rames, jeruk, ikan tongkol segar, ikan kembung segar, rendang, kopi bubuk, dan soto.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang naik 2,58 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,10 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,06 persen. Sementara kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,38 persen dan kelompok kesehatan turun sebesar 0,04 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-17 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 66 kota, 58 kota mengalami inflasi dan hanya 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,73 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi dialami oleh Kota Jayapura sebesar 2,63 persen, sementara deflasi terendah dialami Kota Dumai sebesar 0,01 persen.
Kota Bandar Lampung, berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) pada Maret 2013 ini adalah sebesar 2,73 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 6,81 persen.