NTP Provinsi Lampung Mei 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 129,70 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 109,80 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 122,65 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 107,02 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 113,74 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 121,49.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat seperti harga kopi dan lada serta naiknya harga pada sub sektor tanaman pangan seperti gabah kering giling, menjadikan NTP Lampung naik 1,88 persen dibanding bulan sebelumnya.
Bila NTP per subsektor bulan Mei 2011 dibandingkan dengan April 2011, terlihat bahwa seluruh subsektor NTP mengalami kenaikan, sub sektor tanaman pangan naik 1,89 persen, sub sektor tanaman hortikultura naik 1,54 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 2,98 persen, sektor peternakan naik 0,82 persen, dan sub sektor perikanan naik 1,15 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 20 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 12 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Lampung yaitu 1,88 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani turun 0,58 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,29 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Timur yang turun sebesar 0,91 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,58 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,34 persen.
Mei 2011 terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,76 persen. Deflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan. Penurunan indeks juga terjadi pada kelompok makanan jadi dan pendidikan, rekreasi dan olahraga, sementara itu kelompok yang lain mengalami kenaikan indeks.